Kamis, 31 Mei 2018

PENGENDALIAN MUTU (Quality Control)


PENGENDALIAN MUTU (Quality Control)
Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi di Indonesia, ditemui banyak kegagalan konstruksi dengan salah satu penyebabnya akibat pelaksanaan konstruksi yang tidak sesuai dengan mutu standar atau rujukan yang ada. Dalam hal ini peran quality control dalam pekerjaaan konstruksi memegang peranan penting, karena dapat menentukan kualitas dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Pada postingan ini saya akan memaparkan materi salah satu profesi dalam bidang konstruksi dari mulai latar belakang kenapa adanya quality control, seperti yang dijelaskan pada pembuka tadi, dan di bawah ini mengenai uraian sudut pandang definisi serta tanggung jawabnya.


Definisi Quality Control

Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Sedangkan dalam ruang lingkup proyek konstruksi Quality Control atau disingkat QC merupakan penanggung jawab dalam pengendalian mutu pelaksanaan proyek.
Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
1)  Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
2)  Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
3)  Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Profesi quality control membutuhkan pengalaman dan juga pemahaman yang baik tentang pengendalian mutu oleh karena itu quality control dituntut mampu melaksanakan kegiatan dengan mengacu pada pedoman yang berlaku sesuai dengan RSNI dan seorang quality control bisa melaksanakan spesifikasi teknik yang digunakan dan metode praktis dalam rencana mutu dimulai dari kegiatan pemeriksaaan, pengetesan, pengujian bahan/ material dan hasil pekerjaan sehingga sesuai dengan spesifikasi teknis, selain itu quality contol juga harus bisa membuat laporan pemeriksaan kepada quality assurance. Untuk lebih jelas dibawah ini merupakan uraian tugas dan tanggung jawab utama seorang quality control:

Tabel tugas dan tanggung jawab Quality Control 
1
Mengontrol Pelaksanaan Operasional Quality Control
Mengontrol tindak lanjut hasil uji / tes terkait dengan Quality Control
Memeriksa kelayakan peralatan pengendalian mutu yang digunakan.
Mengontrol pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standart kualitas yang telah ditentukan.
Mencegah terjadinya penyimpangan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Mengontrol akurasi dan validasi dokumen hasil pekerjaan.
Memeriksa dan menjaga kualitas pekerjaan dari subkontraktor agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku.
Memeriksa hasil pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium.
Mengontrol kualitas material dan ketersediaan peralatan kerja.
2
Mengatur Kegiatan Operasional Quality Control
Melakukan koordinasi dengan Project Manager, terkait dengan kualitas hasil pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan Site Manager, terkait dengan persiapan lahankerja dan hasil pekerjaan.
Melakukan koordinasi denganSupervisor, terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan owner / konsultan, terkait dengan chek list.
Melakukan koordinasi dengan Chief Engineer, terkait dengan metode kerja dan spesifikasi teknis.
Melakukan koordinasi dengan Safety Officer, terkait dengan K3.
3
Melaksanakan Kegiatan Operasional Quality Control
Melaksanakan pengujian mutu terhadap bahan atau material yang digunakan.
Mendukung kegiatan audit dibidang QC.
Memastikan bahwa aset yang ada di bagian Quality Control terpelihara dengan baik.
Memeriksa kualitas setiap item pekerjaan di lapangan.
Melaksanakan pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium
Melakukan verifikasi pemeriksaan hasil pekerjaan maupun tahap pekerjaan apakah sudah sesuai spek.
Membuat teguran baik lisan maupun tulisan jika terjadi penyimpangan dalam pekerjaan proyek
Melakukan pengecekan terhadap kualitas material yang datang dan melakukan pengujian sesuai dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam RMP (Rencana Mutu Proyek) bila diperlukan.
Melakukan analisa terhadap hasil pengujian laboratorium.
Melakukan analisa terhadap laporan kalibrasi peralatan pengujian (kecuali alat-alat survey).
Membuat laporan ketidaksesuaian khususnya untuk material dan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik yang berlaku, menganalisa, mengajukan proposal perbaikan, tindakan koreksi dan pencegahan agar tidak terulang lagi kepada Project Manager.
Melakukan monitoring hasil pekerjaan di lapangan sesuai format dokumen sistem kualitas atau format dari pemberi tugas.
Membuat laporan keluhan pelanggan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Membuat laporan pengecoran.
Melakukan verifikasi hasil perbaikan.
Membuat, merekap, menyimpan dan mendistribusikan dokumen hasil pekerjaan (hasil check-list) kepada bagian terkait.
Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung / lebih tinggi.
Melaksanakan K3, memelihara kebersihan dan kerapian area kerja.
4
Membuat Perencanaan Kegiatan Operasional Quality Control
Menyiapakaan dan memberikan data pemeriksaan mutu yang dibutuhkan oleh quality assurance.
Menyusun rencana inspeksi dan tes untuk material datang serta rencana inspeksi dan tes proses pekerjaan di lapangan.
Mempelajari dan memahami spesifikasi teknis yang digunakan pada proyek konstruksi tersebut.
Mempelajari perencanaan mutu yang dipakai pada pekerjaan
Menyiapkan bahan laporan yang terkait pemeriksaan atau pengendalian mutu dari pekerjaan.
Mempelajari metode kerja yang digunakan agar sesuai spesifikasi teknis yang dipakai

Keahlian Yang Dibutuhkan Quality Control
Pada bagian ini dipaparkan hal-hal yang harus dilakukan oleh quality control dan quality assurance dalam lingkup pekerjaan kontruski dari susut pandang keahlian yang dibutuhkan oleh profesi quality control. Quality Control keahliannya harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu kualitas produk. Dia harus memiliki pendekatan profesional mengenai metode jaminan kualitas dan mampu menggunakan alat-alat canggih untuk tujuan ini. QC juga harus memiliki keterampilan dokumentasi profesional untuk proses jaminan kualitas. Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu, QC dibutuhkan dalam setiap bidang seperti konstruksi.
Jika tabel diatas merupakan tanggung jawab dan wewenang quality control yang bersifat teknis, maka dibawah ini merupakan kegiatan dan hal-hal yang hubunganya antara quality control dan pemberi tugas.
Kegiatan Quality Control dan Quality Assurance dalam Rencana pengawasan kualitas dan kepastian kualitas.
1)  Pengecekan Dan Pelaporan
Penyedia jasa konstruksi kontraktor harus memastikan bahwa rencana pengawasan kualitas yang telah disetujui telah diikuti dan dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan. Seluruh hasil pengawasan, record dan seluruh operasi pengawasan kualitas harus dilaporkan secara berkala kepada wakil pemberi kerja.
2)  Perubahan Rencana Pada Pengawasan Kualitas
Penyedia jasa konstruksi (kontraktor) harus memberi tahukan kepada wakil pemberi kerja secara tertulis segala usulan perubahan pada rencana pengawasan kuaitas. Perubahan yang dibuat pada rencana pengawasan kualitas tidak boleh dilaksanakan sebelum persetujuan tertulis dari wakil pemberi kerja.
3)  Rencana Penggawasan Kualitas
Penyedia jasa konstruksi kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari wakil pemberi kerja mengenai quality control dan quality assurance untuk seluruh pekerjaan yang menjelaskan seluruh prosedur, instruksi, rekaman-rekaman, dan personil yang digunakan untuk memastikan dan mengontrol kualitas pekerjaan.
Rencana Quality Control atau Quality Assurance harus diajukan penyedia jasa konstruksi (kontraktor) kepada wakil pemberi kerja sebelum rapat mulainya proyek. Penyedia jasa konstruksi (kontraktor) harus menyajikan kepada wakil pemberi kerja rencana pengawasan kualitas yang akan dilaksanakannya. Rencana Quality Control atau Quality Assurance tersebut harus disetujui oleh wakil pemberi kerja agar sesuai dengan yang diharapkan.
4)  Penunjukan Quality Control Atau Quality Assurance
Penyedia jasa konstruksi (kontraktor) harus menunjuk seorang Quality Control atau Quality Assurance manajer sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan. Quality Control atau Quality Assurance manajer akan bertaggung jawab terhadap pelaksanaan dan keberlangsungan rencana pengawasan kualitas. Orang yang ditunjuk oleh penyedia jasa konstruksi (kontraktor) sebagai Quality Control atau Quality Assurance manajer harus disetujui oleh wakil pemberi kerja. Quality Control atau Quality Assurance manajer akan melaporkan pekerjaannya langsung kepada Manajer proyek dari penyedia jasa konstruksi (kontraktor).
Kualifikasi Quality Control
Kualifikasi penting yang dibutuhkan untuk menjadi QC adalah ijazah sekolah tinggi atau Diploma ataupun Sarjana bidang yang sesuai dengan pekerjaan di atas. Dia harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik lisan dan tertulis. Dia harus baik dalam perhitungan aritmatika dan memiliki bakat mekanik bila diperlukan. Pengalaman lebih dari 2 tahun biasanya diperlukan untuk menjadi QC di lapangan diperlukan. Kemampuan untuk menggunakan komputer dan utilitas juga wajib dimiliki Qc. Dengan sertifikasi dan program pelatihan yang ditawarkan oleh organisasi internasional untuk Kualitas dapat membantu untuk memperoleh pekerjaan sebagai QC lebih nyaman. Hal ini juga dianjurkan untuk memiliki pengetahuan kerja departemen lain dari perusahaan dan aturan dan peraturan yang dapat membantu untuk mempertahankan standar kualitas dengan cara yang lebih efektif.
Demikian materi yang saya paparkan semoga bisa membantu saudara baik yang sedang menempuh pendidikan atau baru memasuki dunia kerja. Sekian dan terimaksih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar